sebening tetesan embun

pagi ini masih buta berkabut
dengan semilir dingin selumuti semesta
malam melambai pada jiwa yang masih dalam rebah
titik titik gelap perlahan bergeming susut dari selayang
dan pagi pun tak pungkir bertapak memulai
senyum nya perlahan mengendus
juntaian kesunyiaan sayap sang malam

kunikmati lembut titik embun yang menderai
di antara butir yang singgah di atas dedaunan
walau samar tak sepeti hujan derai nya menapak bumi
adalah kesucian dari setitik tirta di ujung hari
kala ingatan ingatan di sana
masih sibuk bercakap dengan mimpi
aku masih terang mengingat mu

cinta,,,,
di hati ku kesucian mu laksana embun
karena kau lah awal dari asa ku yang dahulu diam
karena kau lah mukadimah setiap senandung ku
karena kau lah puisi puisi ini tercipta
saat majas yang ada tiada binar membuat indah
kau lah kemerduan suara setiap kata yang terbaca

nafas ini merindu mu dalam setiap desah
jangtung ini mencintai mu dalam setiap detak
jiwa ini menjaga mu dalam lelap dan jaga yang tertiti
dan mata ini,,,,,
menyimpan mu dalam setiap katup nya
dalam hati ku tanpa tersisih
karna kau tetap keindahan sepanjang nafas dan detak ini

hingga saat ini,,,,
waktu di mana maaf ku hanya laksana celoteh tiada isi
yang tak pernah menjadi terang dalam gelap mu
hingga kau mampu melihat tentang ketulusan ku
saat dimana kejujuran ku hanya laksana ungkapan seorang pecundang
tiada kuasa membuat tahu akan semua prasangkamu
kau masih dan akan slalu menjadi cinta
ku semat indah dalam kesucian rasa

di sini akau hanya bisa berkata
tentang kebenaran yang tiada kau percaya
hati ku merindu karna diam mu
hati ku merintih memanggil mu
lemah dengan kesungguhan tertulis nawala

cinta,,,,
kau sebening embun di hati ku
dan kesucian nya,,, adalah kau dalam rasaku,,,,,

~Maaf Rindu Ini Masih Untuk Mu~

AriE

0 Komentar untuk "sebening tetesan embun"

Back To Top