aku telah mencium simphoni malam
saat senja mulai melukis langit dengan rona nya
jemari cahaya satu persatu singgah dalam kepalan gelap
seiring mentari yang perlahan bersembunyi di balik perbukitan
ada genangan telaga yang mencoba menyimpan
secarik gumingtang di antara riak yang tercipta oleh desiran bayu
hingga kepak sang pipit terpaksa tertunduk
sembari tersenyum hentikan pekik.....
seperti jambangan di telaga itu
hati ku selalu berusaha melukis kan tentang keberadaan mu
di antara kehampaan,keletihan,jiwa ku yang merindukan mu
asa ku tak pernah fakir,untuk selalu menjaga
kata ku tak pernah diam,memanggil mu
dan doa ku tak pernah lupa
aku selipkan nama mu,di setiap bait tengadah ku
aku tak pernah akan melupakan mu
seperti jambangan air di telaga itu
yang dengan bening nya akan selalu melukis jasad mu
suatu saat bila waktu mebuat engkau datang
maka dengan terang kau akn melihat nya__(¯'•¸·'îï€'·¸•'¯)__
saat senja mulai melukis langit dengan rona nya
jemari cahaya satu persatu singgah dalam kepalan gelap
seiring mentari yang perlahan bersembunyi di balik perbukitan
ada genangan telaga yang mencoba menyimpan
secarik gumingtang di antara riak yang tercipta oleh desiran bayu
hingga kepak sang pipit terpaksa tertunduk
sembari tersenyum hentikan pekik.....
seperti jambangan di telaga itu
hati ku selalu berusaha melukis kan tentang keberadaan mu
di antara kehampaan,keletihan,jiwa ku yang merindukan mu
asa ku tak pernah fakir,untuk selalu menjaga
kata ku tak pernah diam,memanggil mu
dan doa ku tak pernah lupa
aku selipkan nama mu,di setiap bait tengadah ku
aku tak pernah akan melupakan mu
seperti jambangan air di telaga itu
yang dengan bening nya akan selalu melukis jasad mu
suatu saat bila waktu mebuat engkau datang
maka dengan terang kau akn melihat nya__(¯'•¸·'îï€'·¸•'¯)__
0 Komentar untuk "Sebening Air Telaga"