Tak hanya seperti air yang mengalir

By beething mooo

Friday, November 29, 2013

Share :

Tweet

mungkin selama ini aku hanya seperti air. mengalir begitu saja ketika hilir aku temui, dan berjambang ketika sekat menghimpun berdiam tanpa meronta.
kemudian dengan sendirinya waktu memayakan genangan entah tak berbekas.

"Jalani saja seperti air yang mengalir " ternyata tak selamanya kata-kata itu benar kita lakukan dalam kehidupan dengan beragam operah di dunia ini.
ada kalanya kita harus menjadi badai menerjang apa yang menghalangi, menjadi banjir bah, menerobos dan membuat celah hingga menjadi buncah, atau kadang kita harus menjadi batu, yang kerasnya akan memakan waktu lama untuk di lunak kan.
demikian adanya karena tak selamanya hidup itu ada dengan sendirinya, untuk menikmati kehidupan pada suatu waktu kita harus memperjuangkannya terlebih dahulu.

ketika aku juga harus melihat selain aku dengan apa yang sedang ada padaku sekarang, mungkin saat ini  Tuhan dengan begitu bijakNya menyuruh aku untuk berfikhir.
tentang Anugrah hidup ini bukanlah semata hanya untuk diriku sendiri. Ada mereka-mereka yang merupakan Amanah.
sehingga aku tak lagi harus berkata dan berbuat " Jalani saja seperti air yang mengalir ". mungkin aku harus menjadi badai hingga mampu membuat mereka terbang begitu tinggi menggapai bintang.
mungkin aku harus menjadi banjir bah hingga melayarkan biduk-biduk mereka begitu jauh hingga keseberah untuk terus mendulang kisah.
atau mungkin aku harus menjadi batu di mana kaki-kaki mereka akan kokoh bertumpu untuk meloncat lebih tinggi dan tinggi.

benar bila orang bilang "Hidup itu harus di nikmati" namun sekarang aku tahu, Aku harus memperjuangkan nya untuk bisa menikmati kehidupan itu.
tak hanya "menjalani seperti air yang mengalir". 
dan aku tahu saat ini aku harus berfikir kemudian kembali berjalan seperti air yang mengalir, atau seperti badai, atau seperti bajir bah untuk aku sendiri dan mereka-mereka yang menjadi amanah.

:(

Tag : Diary Admin, pusi bebas