senyap di sekelilingku
gulita menahan pandangku
dingin pun tajam menusuk kulit
beku terasa
denting malam malas bersuara
cercah tlah lelap dalam dirahim
gelap
kehangatan mentari jauh
merotasi kelain sisi belahan bumi
aku kesepian sa'at ini,,,
seorang diri memaknai dilema tak
jua reda
mencari arti dari gulana yang
mendera
memahat senyum walau luka
perih merajam
jangan lagi kau tanya untuk apa
dan siapa
biarlah jiwa ku yang mendengar
keluhan,jeritan,pun pengaduan
dari hati yang meradang
biarlah qalbuku yang mencerna
serpihan rasa imbas semua
peristiwa
dan bila aku harus bicara,,,
inilah karyaku torehan buram dari
pena bertinta suram
di penghujung malam ini
menjelma
semoga,,,
esok sa'at pagi mengintip
menebar embun
tinta ini telah beku di atas laman
waktu
hingga tiada meleleh jelas tereja
tiap abzad nya
bercerita pada semilir bayu
menyapa
melarung seiring kembara
kepenjuru semesta
dan tak perlu lagi aku bercerita
pada dunia
bahwa kesendirian ini,,,,
hanya mampu melukai ku
takpernah mampu membunuh
ketegaran jiwa ku
jika ada aku mengumpat..,
bukan lah takdir yang aku laknat
hanya karna kebodohan yang aku
lakukan
sementara sadar diatas
kewarasan aku berlaku
jika ada aku mengeluh,,,
bukan keputus'asa an aku isyarat
kan
hanya karna kepingan
kekecewa'an
atas untaian waktu yang aku
campak kan
aku akan melangkah sebagai aku
meniti waktu mencari bijak dari
khilaf yang pernah aku lakukan
hingga tiada lagi salah akan
terulang
gulita menahan pandangku
dingin pun tajam menusuk kulit
beku terasa
denting malam malas bersuara
cercah tlah lelap dalam dirahim
gelap
kehangatan mentari jauh
merotasi kelain sisi belahan bumi
aku kesepian sa'at ini,,,
seorang diri memaknai dilema tak
jua reda
mencari arti dari gulana yang
mendera
memahat senyum walau luka
perih merajam
jangan lagi kau tanya untuk apa
dan siapa
biarlah jiwa ku yang mendengar
keluhan,jeritan,pun pengaduan
dari hati yang meradang
biarlah qalbuku yang mencerna
serpihan rasa imbas semua
peristiwa
dan bila aku harus bicara,,,
inilah karyaku torehan buram dari
pena bertinta suram
di penghujung malam ini
menjelma
semoga,,,
esok sa'at pagi mengintip
menebar embun
tinta ini telah beku di atas laman
waktu
hingga tiada meleleh jelas tereja
tiap abzad nya
bercerita pada semilir bayu
menyapa
melarung seiring kembara
kepenjuru semesta
dan tak perlu lagi aku bercerita
pada dunia
bahwa kesendirian ini,,,,
hanya mampu melukai ku
takpernah mampu membunuh
ketegaran jiwa ku
jika ada aku mengumpat..,
bukan lah takdir yang aku laknat
hanya karna kebodohan yang aku
lakukan
sementara sadar diatas
kewarasan aku berlaku
jika ada aku mengeluh,,,
bukan keputus'asa an aku isyarat
kan
hanya karna kepingan
kekecewa'an
atas untaian waktu yang aku
campak kan
aku akan melangkah sebagai aku
meniti waktu mencari bijak dari
khilaf yang pernah aku lakukan
hingga tiada lagi salah akan
terulang
Tag :
puisi kesedihan
0 Komentar untuk "BAIT DI PUNCAK SUNYI"