kau yang menari di ujung gelisahku
dengan tudingan amarah dan senandung kebencian
kau yang merasa bimbang atas luka ku
dan aku di sini pedih menyulam selembar asa
sekadar tuk menghatpus air mataku
atau kira cukup untuk membalut luka yang kembali berdarah
malam,,,,
kembali aku meminjam laman mu
untuk menoreh renungku
manakala nanar mentari tlah kau sembunyikan
dibawah peraduan gulitamu
biarlah di kegelapan dinding berandamu
aksaraku bertebar walau tanpa cercah
malam,,,,
izin kan aku kembali meminjam sunyimu
sejenak tenangkan semesta tanpa swara satwa kegelapan
aku ingin hening mendamaikan hatiku
dimana tlah riuh ku dengar kalimat menusuk gendang dengar
menghujam menepis sebuah kepastian
tenangkan aku dengan peluk keheninganmu
malam,,,,,
cumbuilah aku dengan mimpi-mimpi terindah
walau tanpa lelap aku tapaki detik ini
hingga esok akan terlahir pejuang dengan jiwa ksatria
dari hati yang melarg disini
hingga mampu ia mendongak
menatap sinaran pagi menantang hari
malam,,,,
ceritakan aku dengan isyarat kebisuan mu
tentang negeri yang kau huni
dimana bintang slalu bertebaran
tanpa caci tanpa maki
dari yang terang kepada yang muram
malam,,,maaf,,kembali aku meminjam mu
dengan tudingan amarah dan senandung kebencian
kau yang merasa bimbang atas luka ku
dan aku di sini pedih menyulam selembar asa
sekadar tuk menghatpus air mataku
atau kira cukup untuk membalut luka yang kembali berdarah
malam,,,,
kembali aku meminjam laman mu
untuk menoreh renungku
manakala nanar mentari tlah kau sembunyikan
dibawah peraduan gulitamu
biarlah di kegelapan dinding berandamu
aksaraku bertebar walau tanpa cercah
malam,,,,
izin kan aku kembali meminjam sunyimu
sejenak tenangkan semesta tanpa swara satwa kegelapan
aku ingin hening mendamaikan hatiku
dimana tlah riuh ku dengar kalimat menusuk gendang dengar
menghujam menepis sebuah kepastian
tenangkan aku dengan peluk keheninganmu
malam,,,,,
cumbuilah aku dengan mimpi-mimpi terindah
walau tanpa lelap aku tapaki detik ini
hingga esok akan terlahir pejuang dengan jiwa ksatria
dari hati yang melarg disini
hingga mampu ia mendongak
menatap sinaran pagi menantang hari
malam,,,,
ceritakan aku dengan isyarat kebisuan mu
tentang negeri yang kau huni
dimana bintang slalu bertebaran
tanpa caci tanpa maki
dari yang terang kepada yang muram
malam,,,maaf,,kembali aku meminjam mu
Tag :
puisi kesedihan
0 Komentar untuk "~MEMINJAM MALAM~"